MUNGKIN NABI KHAIDIR ALAIHISSALAM SUDAH MATI

Alhamdulillah

Asy Syinqithi berkata:
“Hikayat orang-orang shaleh tentang Nabi Khidir banyak sekali dan tidak terbatas, bahkan di antara mereka menganggap Nabi Khidir dan Ilyas selalu menunaikan ibadah haji setiap tahunnya, mereka meriwayatkan dari keduanya beberapa doa-doa, semua itu adalah baik. Namun sandaran perkataan mereka tersebut sangat lemah; karena sebagian besar hikayat itu berasal dari orang-orang yang diduga keshalehannya, atau berdasarkan mimpi-mimpi, atau beberapa hadits yang disandarkan kepada Rasulullah dari Anas dan yang lainnya, dan semuanya lemah tidak bisa dipakai dalil yang kuat.
Yang paling nampak bagi saya, setelah mendalami masalah ini melalui beberapa dalil, bahwa Nabi Khidir sudah meninggal dunia, kesimpulan ini berdasarkan beberapa dalil, di antaranya:

Pertama:
Keumuman firman Allah yang menyatakan:
وما جعلنا لأحدٍ من قبلك الخلد أفإن مت فهم الخالدون (سورة الأنبياء: 34)
 “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?”. (QS. Al Anbiya’ : 34)

Kedua:
Hadits Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- :
اللهم إن تهلك هذه العصابة من أهل الإسلام لا تعبد في الأرض (رواه مسلم )
“Ya Allah, jika Engkau menghancurkan pasukan ini yang berasal dari kaum muslimin, maka tidak akan ada lagi orang yang mengabdi kepada-Mu.” (HR. Muslim)

Ketiga:
Berita dari Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bahwa pada ujung 100 tahun nanti terhitung sejak malam hari dimana beliau menyampaikan hadits tersebut, semua orang yang hidup pada malam itu akan meninggal dunia semuanya. Jika Nabi Khidir dianggap masih hidup, maka ia tidak akan datang terlambat setelah 100 tahun di atas. Muslim bin Hajjaj berkata, bahwasanya Abdullah bin Umar berkata:

صلى بنا رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات ليلة صلاة العشاء في آخر حياته فلما سلم قام فقال: " أرأيتكم ليلتكم هذه فإن على رأس مائة سنة منها لا يبقى ممن هو على ظهر الأرض أحد ، قال ابن عمر : فوهل الناس في مقالة رسول الله  صلى الله عليه وسلم تلك فيما يتحدثون من هذه الأحاديث عن مائة سنة وإنما قال رسول الله  صلى الله عليه وسلم : " لا يبقى ممن هو اليوم على ظهر الأرض أحد يريد بذلك أن ينخرم ذلك القرن . " …

“Setelah Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mendirikan shalat isya’ dengan kami pada suatu malam pada akhir-akhir masa hidup beliau, ketika beliua mngucapkan salam, seraya beliau berdiri dan bersabda: “Tidakkah kalian melihat pada malam hari ini, sesungguhnya pada penghujung 100 tahun sejak malam ini, tidak akan ada seseorang yang akan tetap hidup di muka bumi”. Ibnu Umar berkata: Maka masyarakat terkejut dengan pernyataan Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut, mereka membicarakannya tentang hadits 100 tahun di atas. Padahal sesungghnya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Tidak akan ada seseorang yang akan tetap hidup di muka bumi, yang dimaksud adalah berlalunya abad tersebut….”.

Keempat:
Bahwa kalau Nabi Khidir masih hidup pada zaman Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam- niscaya ia akan termasuk dari pengikut beliau, dan akan menolongnya, berperang bersamanya; karena beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- diutus kepada bangsa manusia dan jin”. (Adhwa-ul bayan: 4/178-183)